Total Pageviews

Tuesday, June 29, 2010

UTS Hukum & Kode Etik Komunikasi

Nama : Riska Setiawati
NIM : 0971511829
UTS : Hukum & Kode Etik Komunikasi
Periode : 0510
Dosen : Finy F. Basarah, SH., M.Si.
Kelompok: PA
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Juni 2010


Pertanyaan :

1. SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) sudah tidak diperlukan lagi sejak UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers diberlakukan. Setujukah Anda dengan aturan tersebut? Kemukakan alasannya!

2. Dari empat teori pers (Otoritarian, Libertarian, Tanggung Jawab Sosial dan Soviet Totalitarian), manakah yang menurut anda paling sering dipraktekan di Indonesia? Berikan contoh!

3. Apakah yang di maksud dengan “Kebebasan Media” menurut Anda? Jelaskan!


Jawaban :

1. Setuju, karena SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) berlaku pada masa pemerintahan/rezim Soeharto dimana Pers sangat dibatasi. SIUPP dianggap sebagai momok pers Indonesia, karena pemerintah bisa membredel sebuah media dengan cara mencabut SIUPP-nya. SIUPP adalah bukti kebijakan represif pemerintah terhadap pers. Padahal, kebijakan tersebut bertentangan dengan UU Pokok Pers yang menyatakan pemerintah tidak bisa membredel pers. Inilah bentuk arogansi pemerintah yang mengabaikan UU untuk melanggengkan kekuasaan. Pemerintah menganggap kebebasan pers bisa membahayakan pemerintah.

Sejalan dengan dihapusnya SIUPP, pers Indonesia kemudian berkembang pesat. Siapa saja bisa menerbitkan koran, tabloid, majalah dan media lain, tanpa harus melewati aturan yang berbelit, cukup dengan membentuk badan usaha. Maka munculah berbagai macam media cetak dengan bermacam isi. Berita-berita yang sebelumnya tabu dan dilarang untuk diberitakan, kini tidak ada lagi larangan. Masalah yang berkaitan dengan SARA dan masalah pribadi bisa jadi konsumsi berita. Pers pun ramai memberitakan masalah pribadi seorang pejabat. Bukan itu saja, informasi yang tak jelas pun bisa menjadi berita. Tak jelas berapa jumlah media yang terbit pasca-penghapusan SIUPP itu.

Pers Indonesia merayakan kebebasannya, setelah sebelumnya dikekang oleh pemerintah. Ratusan media itu berlomba untuk membuat berita yang luar biasa dahsyat untuk disampaikan kepada masyarakat. Masyarakat pun antusias menyambutnya, karena mereka haus berita-berita yang berani menyerang pemerintah. Selama ini mereka disajikan berita yang terarah pada pemerintah, tanpa ada sikap kritis. Setelah kebebasan diperoleh, pers bergerak sangat cepat. Masalah yang sebelumnya tidak boleh diberitakan, tanpa halangan lagi bisa dimuat dengan lengkap dan jelas, tanpa ada yang melarang. Era 1998 – 2000 adalah saat pers Indonesia menikmati kebebasan dengan sebebas-bebasnya.

Sayangnya, kebebasan itu tidak diikuti dengan sikap profesional dan tanggung jawab terhadap profesi. Banyak media yang membuat berita tanpa dilandasi kaidah jurnalistik yang benar. Pers dipakai untuk menyerang dan menjatuhkan seseorang. Yang tak kalah mengerikan adalah, pers dengan tenang tanpa beban, menelanjangi kehidupan seseorang. Kode etik jurnalistik yang menjadi pijakan profesional seorang wartawan, dibuang jauh-jauh.

Adapun konsekuensinya yaitu dunia penerbitan jadi tak terkendali. Maraknya media porno juga dipicu oleh kebebasan seperti ini. Tapi menurut saya, seharusnya kebebasan penerbitan ini harus dibarengi dengan penerapan hukum yang tegas pada bidang-bidang lain serta kontrol media dalam penerbitan berita. Jadi contoh kasus: tidak ada larangan untuk menerbitkan media porno semacam playboy. Tapi ada undang-undang anti pornografi yang menyebabkan media seperti ini tidak bisa terbit.

2. Menurut saya sistem pers yang cenderung liberal/bebas akan tetapi harus bertanggung jawab. Seperti yang kita ketahui bahwa negara kita saat ini menganut sistem demokrasi. Tidak ada demokrasi tanpa kebebasan berpendapat. Kebebasan berpendapat merupakan salah satu hak paling mendasar dalam kehidupan bernegara. Sesuai Prinsip Hukum dan Demokrasi, bahwa perlindungan hukum dan kepastian hukum dalam menegakkan hukum perlu ada keterbukaan dan pelibatan peran serta masyarakat. Untuk itu, kebebasan pers, hak wartawan dalam menjalankan fungsi mencari dan menyebarkan informasi harus dipenuhi, dihormati, dan dilindungi. Hal ini sesuai dengan UUD 45 Pasal 28 tentang kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat.

Pemberitaan yang disajikan oleh media tergantung dari media itu sendiri, tidak tergantung pada pemerintah asalkan tidak mengganggu SARA.

Kita bisa lihat contoh kebebasan pers yang liberal ini yaitu ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mudahnya curhat di depan media, termasuk sewaktu beliau curhat mengenai perihal dirinya ketika menjadi salah seorang sasaran tembak teroris, serta ancaman/ teror lainnya.

Kebebasan pers sekarang yang dipimpin presiden Susilo Bambang Yudhoyono, negara dan bangsa kita membutuhkan kebebasan pers yang bertanggung jawab (free and responsible press). Sebuah perpaduan ideal antara kebebasan pers dan kesadaran pengelola media massa (insan pers), khususnya untuk tidak berbuat semena-mena dengan kemampuan, kekuatan serta kekuasaan media massa (the power of the press). Di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kebebasan pers Indonesia idealnya dibangun di atas landasan kebersamaan kepentingan pengelola media, dan kepentingan target pelayanannya, tidak peduli apakah mereka itu mewakili kepentingan negara (pemerintah), atau kepentingan rakyat.

Didalam Sistem pers yang Liberal, ada kekhawatiran/faktor pengancam, yaitu :

1. Kontrol berada pada Pemilik Modal
Dimana tergantung pada Pemilik media.
Contoh : Pemberitaan yang menyebutkan bahwa adik/kakak dari Pimpinan RCTI yang terlibat dalam kasus korupsi dalam hal pembuatan website di Kementrian Hukum dan HAM.

Kasus tersebut benar adanya, akan tetapi pihak stasiun tv RCTI tidak menayangkan berita akan hal tersebut. Jelas-jelas kontrol yang ada pada kasus tersebut berada pada pemilik modal (yaitu dalam hal ini, pimpinan stasiun televisi tersebut).

2. Ancaman. Kadang-kadang masyarakat sendiri yang menjadi ancaman bagi pers.
Adanya pemberitaan yang pers dapatkan dan akan mempublikasikannya kadang menjadi ancaman bagi pers tersendiri karena adanya golongan tertentu yang misalnya terlibat dalam kasus tersebut.
Contoh : Ketika FPI bentrok dengan Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).

3. Kepentingan Uang
Bagi mereka yang memiliki kekuatan dalam hal ini memiliki banyak uang, berita bisa saja dibuat secara terbalik dari fakta yang ada/ disatu sisi memojokkan pihak lain. Bagi mereka yang memiliki kekuasaan akan uang dengan begitu mudahnya mereka beraksi.

Kita bisa lihat ketika pemilu berlangsung, banyak partai yang mempromosikan pimpinannya lewat iklan mupin media massa lainnya. Bagi mereka yang memiliki banyak uang, mereka membuat iklan sebanyak-banyaknya lewat media, baik cetak maupun elektronik (televis/ radio).

3. Menurut saya kebebasan media adalah kebebasan yang diperoleh oleh pers dimana setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Media menemukan kebebasan, dimana merupakan moment kebebasan bagi pers. “Kami bebas, akan tetapi ada batasannya”. Sebagai contoh adanya pembatasan terhadap pers dengan adanya SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) sesuai dengan Permenpen 01/1984 Pasal 33h. Dengan definisi ”pers yang bebas dan bertanggung jawab”.

Pemberitaan yang disajikan oleh media tergantung dari media itu sendiri, tidak tergantung pada pemerintah asalkan tidak mengganggu SARA.

Tumbuhnya pers pada masa reformasi merupakan hal yang menguntungkan bagi masyarakat. Kehadiran pers saat ini dianggap sudah mampu mengisi kekosongan ruang publik yang menjadi celah antara penguasa dan rakyat.

Setelah reformasi bergulir tahun 1998, pers Indonesia mengalami perubahan yang luar biasa dalam mengekspresikan kebebasan. Fenomena itu ditandai dengan munculnya media-media baru, baik cetak maupun elektronik dengan berbagai kemasan dan segmen. Keberanian pers dalam mengkritik penguasa juga menjadi ciri baru pers Indonesia.

Tugas "Manajemen PR"

TUGAS


Pilihlah satu dari beberapa kasus berikut ini, kemudian tentukan langkah-langkah (sesuai dengan metode pekerjaan humas) yang akan anda kerjakan jika anda menjadi Manajer PR dari perusahaan/organisasi yang bersangkutan untuk mengatasi kasus tersebut :


Kasus I

Perusahaan Sybron Chemical Inc mengalami musibah yakni terjadi kecelakaan karena bahan kimia dan kecelakaan luka bakar 2 pekerja dari pabrik itu. Kecelakaan ini mengakibatkan 60 orang harus dievakuasi. Peristiwa ini kemudian dibarengi dengan publisitas tentang polusi yang diakibatkan perusahaan yakni brupa bau yang tidak sedap. Selain itu masalah keselamatan kerja dan kurangnya informasi tentang apa sebenarnya aktivitas perusahaan tersebut merebak dalam masyarakat. Akhirnya penduduk atau komunitas Sybron meminta agar perusahaan ini ditutup.


Kasus II

Berbagai aksi unjuk rasa maupun kritikan pedas menolak kenaikan harga BBM terus terjadi. Mereka menolak kenaikan harga BBM karena menilai penyaluran dana kompensasi BBM terhadap sector pendidikan, kesehatan, dan sosial tidak jelas. Mereka menyatakan alasan pemerintah menaikan harga BBM dan menyubsidikan ke sektor-sektor tersebut tidak tepat dan sepanjang sejarah dana kompensasi ini tidak pernah efektif dan selalu disalahgunakan atau tidak sampai kemasyarakat miskin seperti yang dijanjikan.


Kasus III

Sebuah perusahaan mengalami penurunan jumlah produksi. Indikasi yang ada diantaranya ada karyawan tidak memperhatikan kedisiplinan kerja terutama faktor waktu, selain itu mereka juga cenderung tidak bersemangat dalam bekerja.


Kasus IV

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seorang peneliti pada Universitas ternama di Jakarta, menemukan bahwa beberpa produk makanan yang beredar dimasyarakat dibuat dengan unsure gelatin. Dan menurut peneliti di Negara-negara maju, gelatin dibuat dengan menggunakan lemak babi. Diantara produk tersebut diantaranya adalah susu yang diproduksi perusahaan anda. Hasil penelitian dipublikasikan diberbagai media massa.


Jawab


Saya mengambil contoh pada Kasus III, yakni :

Sebuah perusahaan mengalami penurunan jumlah produksi. Indikasi yang ada diantaranya, ada karyawan tidak memperhatikan kedisiplinan kerja terutama faktor waktu, selain itu mereka juga cenderung tidak bersemangat dalam bekerja.


Hal pertama yang akan saya lakukan adalah dengan menganalisis terlebih dahulu permasalahan/penyebab terjadinya penurunan produksi pada perusahaan. Setelah mengetahui beberapa penyebab terjadinya hal tersebut maka hal pertama yang akan saya lakukan yaitu dengan memberitahukan hal tersebut kepada manajemen dimana sebelumnya saya akan mengumpulkan beberapa bahan yang akan dibicarakan oleh manajemen dimana bahan-bahan tersebut tentunya sudah saya perkirakan/dapatkan dari beberapa analisis yang saya dapatkan. Setelah membicarakannya dengan manajemen berdasarkan fakta-fakta/ pendapat yang menyatakan akan hal tersebut, barulah saya mendapatkan hasil dari penilitian/diskusi dengan manajemen maka selanjutnya saya akan menyampaikan kondisi tersebut kepada seluruh karyawan dan menyampaikan kemungkinan terburuk yang terjadi apabila kondisi tersebut terjadi secara berkepanjangan, selain itu saya akan meminta komitmen serta kontribusi dari seluruh karyawan dalam menghadapi permasalahan tersebut serta mengatasi hal tersebut yaitu dengan memberikan himbauan serta peringatan akan kedisiplinan dalam bekerja terutama dalam hal kedisiplinan waktu. Dalam hal memotivasi kepada seluruh karyawan untuk lebih giat lagi dalam bekerja, saya mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa jika produksi kita naik maka secara otomatis akan ada upah tambahan/ bonus yang diberikan serta adanya penghargaan terhadap karyawan teladan.



(Tugas ini iseng q postkan dlm blog q utk memback-up tugas kuliah q, dikumpul pada tanggal 21 Juni 2010 by Riska Setiawati, Mahasiswi FIKOM Univ. Budi Luhur)

Rapat Persiapan Re-Opening Taman Baca "GH"



































Ginie nie persiapan buat re-opening taman baca Gema Harapan. Serius2 yah..,he=D
Semangat terus nie para pengurus.,.,tapi ni belum semua pengurus.,.,masih ada lagi yg lain.,.

Pembina Taman Baca "GEMA HARAPAN"


Assalamu'laikum Wr. Wb.


Berikut adalah Bapak Subarto Zaini, Ketua Dewan Pembina CCL (Centre for Corporate Leadership) dimana sebagai Pembina dari Taman baca "GEMA HARAPAN" yang mempunyai semangat dan tekad yang sangat kuat dalam membangun generasi muda yang berkompeten demi masa depan bangsa. Beliaulah yang mempunyai konsep taman baca Gema Harapan (Gerakan Masyarakat Peduli Hari Depan) yang berbasis taman baca + penghijauan. Kepeduliannya terhadap generasi muda membuat beliau tergerak untuk membangun sebuah taman baca, dan didirikanlah taman baca yang diberi nama Gema Harapan di kawasan Bintaro yang beralamat lengkap di Jalan Harapan No. 11, Bintaro, Pesanggrahan Jakarta 12330.





INDONESIAKU

Aahhh......

Aku gelisah

Bukan karena jalanku mulai goyah

Kepalaku penuh uban yang merambah

Bentuk badanku sudah berubah

Tulang-tulangku terasa lemah

Uhhh......

Aku gelisah dan marah

Karena generasiku bersalah

Mengingkari dan lupa amanah sejarah

Membiarkan orang sembarangan membuang sampah

Melihat antrian panjang minyak tanah

Korupsi mewabah

Harta anak cucu dijarah

Oleh pemimpin serakah

Pembangunan tidak terarah

Pemerintah tidak mampu memeintah

Semua melampiaskan sumpah serapah

Ya Allah

Hatiku tergugah

Kita sedang berada dalam putaran sejarah

Alih generasi tidaklah mudah

Ayo segera ambil langkah

Lakukan apa yang dapat kita rubah

Kita tidak boleh menyerah

Menyongsong Indonesiaku yang lebih cerah

Penuh berkah dengan kekayaan yang melimpah

Subhanallah

Kumohon RidhoMu ya Allah

Bintaro, 20 Mei 2008, Subarto Zaini.




(Deklarasi pendirian Taman Baca pada tanggal 20 Mei 2008 oleh Bapak Subarto Zaini)


GEMA HARAPAN

  1. PENDAHULUAN


Pada tanggal 20 Mei 2008, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kebangkitan nasional, Center For Corporate Leadership (CCL) memprakarsai Gerakan Masyarakat Peduli Hari Depan, selanjutnya disebut Gema Harapan.


Gema Harapan diharapkan akan menjadi wadah untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap hari depan bangsa, melalui pembinaan dan penghijauan lingkungan, serta pendidikan dan pengembangan SDM berbasis komunitas.


Gerakan ini ditandai dengan pembacaan deklarasi oleh Amirah Syanti Bermawi, murid kelas II SD mewakili generasi masa depan. Dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Subarto Zaini, Ketua Dewan Pembina CCL, mewakili generasi pendahulu yang akan segera berlalu.


Gema harapan memulai kegiatannya pada hari yang sama dengan membuka Taman Bacaan. Taman Bacaan berlokasi di lingkungan Jalan Harapan yang mencakup RT 001, RT 002, dan RT 003, RW 03 Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan. Deklarasi Gema Harapan dan pembukaan Taman Bacaan mendapat sambutan dan dukungan positif dari tokoh masyarakat setempat, baik yang diwujudkan dalam bentuk dana, maupun sumbangan berupa buku.


Sejak pembacaan deklarasi sampai saat ini, Gema Harapan telah melaksanakan berbagai kegiatan. Selain penyelenggaraan Taman Bacaan, penghijauan lingkungan berupa penanaman pohon, penataan taman, pengelolaan kompos merupakan kegiatan yang secara konsisten dan berkesinambungan dilakukan. Demikian pula telah dilakukan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah, lomba kreatifitas, dan kecerdasan anak serta orang dewasa, lomba jalan sehat, bazar pasar murah, dan santunan untuk anak yatim.


Ke depan Gema Harapan telah merencanakan berbagai kegiatan tambahan yang berkaitan dengan kepedulian terhadap masa depan bangsa.


  1. TUJUAN dan HARAPAN


Gema Harapan diharapkan akan menjadi cikal bakal, program kemitraan tanggung jawab sosial yang diprakarsai dan dibina oleh CCL. CCL akan mengundang perusahaan yang merasa terpanggil sebagai mitra dalam menunaikan tanggung jawab sosialnya guna mendorong kepedulian masyarakat terhadap hari depan bangsa melalui berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pencerdasan masyarakat dan pembinaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.


  1. LOGO dan MAKNANYA



Keterangan :

  1. Simbol warna hijau : Melambangkan anak-anak dan remaja yang berusia muda, wadah bagi mereka dalam berkembang dan menambah wawasan, pengetahuan, serta berkreatifitas.
  2. Simbol warna merah : Melambangkan pemuda dan pemudi yang penuh semangat menyala dalam menggapai masa depan.
  3. Simbol warna biru : Melambangkan manusia yang sudah matang yang memiliki kearifan untuk membimbing serta menjadi pengayom bagi yang muda.
  4. Lingkaran Abu-abu : Melambangkan lingkaran yang menyatukan unsur-unsur lambang ketiga warna tersebut, simbol dari persatuan yang kokoh dan terikat kuat antara ketiga generasi.
  5. Lambang tangan ke atas dan terbuka : Melambangkan pengharapan, tujuan, cita-cita, dan impian masa depan yang optimis.


Kelima unsur tersebut menyatu dalam lingkaran yang menjadi wadah di mana kelima lambang tersebut dapat berkumpul dan saling terkait. Wadah tersebut dinamakan GEMA HARAPAN.


D. KEGIATAN


Di bawah ini diuraikan berbagai kegiatan yang telah maupun yang akan diselenggarakan oleh Gema Harapan.


I. Taman Bacaan

Ilmu adalah pelita kehidupan. Pepatah ini sangat tepat. Tanpa ilmu, seseorang akan mengalami kesulitan dalam megarungi kehidupan di dunia ini. Sekecil apa pun ilmu yang dibutuhkan, tidak dapat dilepaskan. Terlebih-lebih di zaman millenium, yang segala sesuatunya didasarkan pada sains. Maka, ilmu menjadi sesuatu yang wajib dimiliki semua orang.


Membaca dapat membuat seseorang memiliki pengetahuan karena dengan membaca orang mengetahui sesuatu. Pengetahuan tersebut nantinya akan sangat berguna dalam menjalani kehidupan dan hidup berdampingan bersama masyarakat. Tetapi, tidak sedikit yang merasa kesulitan dalam membaca, salah satunya adalah karena tidak mampu membeli buku-buku bacaan. Di sinilah terlihat bahwa manfaat dari hadirnya taman bacaan di tengah-tengah masyarakat merupakan hal yang penting dan sangat baik dilakukan dalam hal peningkatan minat baca.


Penyelenggaraan Taman Bacaan merupakan kegiatan yang pertama dan yang paling utama dalam Gema Harapan. Tujuan dari penyelenggaraan Taman Bacaan adalah untuk mendorong peningkatan minat baca khususnya di kalangan generasi muda.


Di samping sebagai layanan sosial masyarakat dalam hal peningkatan minat baca, Gema Harapan juga mengedepankan konsep penghijauan lingkungan guna membangun masyarakat yang sadar dan peduli akan lingkungan. Taman bacaan yang dibangun ini memiliki konsep berbasis taman yaitu dengan tujuan agar masyarakat merasa nyaman dalam membaca dan merasakan hal yang berbeda dari taman bacaan sejenisnya. Selain itu, Gema Harapan pun berusaha menjadi pelopor bagi taman bacaan lainnya yang mengedepankan minat baca dengan konsep taman yang nantinya akan berdampak baik pada pembangunan dan pelestarian lingkungan.


RENCANA KEGIATAN PENCERDASAN dan PEMBELAJARAN MASYARAKAT

Di bawah diuraikan rencana kegiatan pencerdasan dan pembelajaran masyarakat, khususnya bagi para generasi muda.


Klub Dongeng

Kebanyakan dari pengunjung Taman Bacaan adalah anak-anak. Oleh sebab itu dirasa perlu menghadirkan kegiatan yang tidak hanya membuat mereka terhibur, tetapi juga mendidik. Dongeng merupakan media yang efektif untuk menyampaikan pendidikan melalui cerita. Diadakan dua kali dalam satu bulan setiap hari minggu pagi jam 10.00 s/d 12.00 WIB.


Klub Baca & Menulis

Keterbatasan ruang baca yang tidak terlalu luas sepertinya turut andil menjadi penyebab keengganan kalangan remaja dan dewasa menyambangi Taman Bacaan Gema Harapan. Untuk mengatasinya, mulai saat ini buku-buku di Taman Bacaan dapat dipinjam dengan cara bergabung menjadi anggota Klub Baca. Dengan demikian, diharapkan, minat baca di kalangan remaja akan meningkat. Klub Baca mengadakan acara rutin seperti Bakar Sate (Bahasa Karya Sambil Telaah) dan jumpa penulis, yang diadakan setiap satu bulan sekali setiap minggu jam 13.00 s/d 15.00 WIB. Selain itu Klub Baca juga akan mengadakan lomba resensi setiap satu tahun sekali, serta pelatihan-pelatihan seperti kepustakaan, dll. Sesuai dengan konsep Taman Bacaan yang merupakan Rumah Baca dan Hasilkan Karya, selain pertemuan rutin anggota pengurus Abnon Buku DKI yang diadakan dua pekan sekali setiap hari Minggu, pukul 09.00 s/d 15.00 WIB, Taman Bacaan Gema Harapan akan membuka Klub Menulis bagi anak-anak yang diproyeksikan sebagai wadah bagi Gema Harapan Kid’s. Kegiatan Menulis ini akan dibuka setiap enam bulan sekali dengan dua belas kali pertemuan. Diharapkan, dari kegiatan ini akan lahir bibit-bibit penulis potensial.



Klub Studi

Bahasa Inggris dan pelajaran umum lainnya, merupakan pelajaran yang sangat dibutuhkan para pelajar khususnya bagi yang masih mengenyam pendidikan di sekolah. Tidak semua orang berkesempatan mengenyam pendidikan di lembaga-lembaga yang memberikan pengajaran Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Ekonomi, dan Umum. Oleh sebab itu, Taman Bacaan Gema Harapan berusaha memfasilitasi dengan program Klub Studi. Anak-anak akan diperkenalkan dengan berbagai bidang studi ini dengan cara yang menyenangkan, lewat permainan-permainan yang mendidik. Klub Studi ini akan berkegiatan setiap satu atau dua pekan sekali pada hari Sabtu pukul 13.00 s/d 15.00 WIB.


Klub Seni dan Kreatifitas

Kegiatan kesenian pun tak luput menjadi hal yang terpenting untuk Gema Harapan, karena dengan pembinaan kesenian dan juga kreatifitas diharapkan Gema Harapan dapat menjadi tempat untuk pengembangan kreatifitas dan kesenian yang terdiri dari :

A. Pelatihan Teater atau drama

B. Pelatihan Keterampilan Tangan

C. Kesenian sastra

D. Musik dan Seni Suara.