Total Pageviews

Thursday, January 20, 2011

UAS - Penulisan PR (3 Nov '10), Dosen : Rini S. Danudjaja

MEMAKSIMALKAN KEKUATAN “BLOG”
SEBAGAI SARANA PR



Kemajuan teknologi menghasilkan media baru di Internet yaitu ”blog”. Perusahaan menyadari kekuatan blog dan menggunakannya sebagai media komunikasi. Pesan dalam blog dapat memberikan informasi pada publik, menjadi jendela budaya perusahaan, meningkatkan kredibilitas perusahaan, dan membantu mengetahui sudut pandang dan perhatian publik. Aktivitas dalam blogging sangat terkait dengan public relations, karena itu blog dapat menjadi pelengkap bagi media komunikasi lain.

Institute for Public Relations dan WORLDCOM Public Relations Group melakukan studi dampak internet terhadap PR. Meskipun temuannya mungkin tidak mengesankan bagi mahasiswa sekarang, namun mereka berhasil mendokumentasikan perubahan besar dalam praktik yang dimulai sejak abad ke – 20. Kesimpulan studi itu antara lain:

• Ada kesepakatan yang hampir bulat (98%) di kalangan professional PR bahwa kemajuan teknologi seperti e-mail dan Intenet telah memengaruhi cara kerja mereka.

• Mayoritas (91%) percaya bahwa mereka kini berhubungan dengan lebih banyak orang dalam bisnis dan lingkungan professional mereka, ketinbang sebelum ada e-mail. Hanya 7% yang tidak setuju dengan pernyataan ini.

• Sebagian besar (90%) sepakat bahwa kemampuan cepat untuk menyampaikan komunikasi tertulis vie e-mail dan akses ke informasi real-time melalui internet telah mempercepat langkah pembuatan keputusan dalam jurnalisme berita.

• Profesional PR yang disurvei dalam studi ini rata-rata menghabiskan waktu antara 15 sampai 19 jam online setiap minggu, dan melakukan online rata-rata 5,8 hari per minggu, sepertiganya (33%) mengatakan bahwa mereka online tujuh hari seminggu.

• Subjek juga ditanya apakah mereka akan memilih Koran harian, komputer berkoneksi Internet, radio atau televisi apabila mereka kesasar di suatu tempat selama beberapa waktu yang lama dan hanya ada akses ke media-media tersebut. Hasilnya menunjukan 69% memilih komputer ber-Internet. (Donald K. Wright (Principal Investigator), “The Magic Communication Machine: Examining the Internet’s Impact on Public Relations, Journalism and the Public” (Gainesville, FL: The Institute for Public Relations, 2001), 37-39.

Studi ini juga menemukan kemungkinan perubahan lain dalam cara operasi PR vis-à-vis media: dalam kenyataannya, salah satu keuntungan terbesar dari internet sebagai medium PR adalah kemampuan riilnya untuk memberikan akses langsung dan cepat ke audience spesifik, dan karenanya lebih unggul daripada media berita tradisional. Akan tetapi, perubahan ini bahkan jauh lebih mendalam. Pengkodean pesan telah berubah dari analog ke digital, yang oleh Nicholas Negroponte dinamakan transisi dari “atom” ke “bits” (Nicholas Nagroponte, Being Didital (New York: Vintage Books, 1995), 11-20). Perubahan dari atom ke digit, yang menyebabkan konvergensi, mengubah sifat dari komuniikasi. Dalam era “analog” pihak publisher menyebarkan informasi ke audience yang memiliki cara terbatas untuk berkomunikasi satu sama lain atau berkomunikasi dengan sumber informasi.

Sebaliknya, Audience di era konvergensi dapat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang menciptakan dan memublikasikan isi komunikasi massa lewat e-mail, forum online, dan media interaktif lainnya dengan mudah dan cepat. Selain itu mereka juga bisa menciptakan isi komunikasi massa sendiri, dan mendapatkan audience yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah ketimbang jika dilakukan dengan media tradisional. (Blogger Patrick Belton, sebagaimana dikutip oleh Alan Elsner, “Bloggers Make Debut at Democratic Convention,” Reuter (26 Juli 2004).


STRATEGI ONLINE PUBLIC RELATIONS

Kini era sudah berubah. Penyampai pesan bukan lagi hanya melalui teve, media cetak, radio maupun online. Semenjak blog mudah dibuat, forum online bertebaran dan sosial media bertumbuhan, setiap pengguna Internet bisa menjadi penyampai pesan. Mereka yang biasanya hanya menonton teve, membaca koran/majalah/tabloid, medengarkan radio, browsing di Internet, kini mereka juga bisa membuat blog, membuat akun di Friendster, Facebook, twitter, yearbook, live connector, my space, his atau akun lainnya, yang memudahkan mereka berbagi informasi sekaligus menjalin networking melalui sosial media tersebut ataupun dapat dengan mudahnya menuliskan pesan/mengekspresikan kehendak mereka yang mereka sukai. Mereka dapat membentuk komunitas online, baik berbasis hobi maupun sebuah brand. Jika mereka tidak suka dengan pengalamannya mengonsumsi sebuah produk atau ketidakpuasan terhadap pelayanan dari sebuah perusahaan, mereka dapat dengan mudah menulisnya di blog, di Facebook, dan menyebarkannya di forum atau milis. Mereka tidak perlu bersusah payah mengirim surat pembaca ke media cetak yang entah kapan dimuatnya. Demikian juga, jika mereka senang dengan sebuah produk, mereka tak akan segan-segan menulisnya di Internet (misalnya menulis di status facebook/akun sosial media yang mereka punya).

Bebasnya penyampaian pesan dalam dunia maya antara konsumen, publik, dan perusahaan/brand, membuat posisi konsumen setara dengan produsen dan media. Jika sebelumnya para humas lebih banyak bersentuhan dengan media (melalui strategi Media Relations), dengan pemerintah (melalui Goverment Relations) dan sedikit bersentuhan dengan konsumen melalui Marketing PR, maka kini mereka harus bersentuhan langsung dengan publik dan konsumen di dunia maya. Untuk itu, seorang Public Relations harus memiliki strategi di tengah perubahan yang dahsyat ini, mampu menganalisis perilaku dari pengguna internet dalam berkomunikasi di dunia maya, memiliki kemampuan/ disiplin ilmu dimana ia mampu berinteraksi dengan publik dan konsumen secara langsung. Dengan fenomena itu, praktisi PR masa kini harus menghadapi publisher baru. Mereka adalah para blogger, para facebookers, para friensdters, para plukers serta pemilik akun di Web 2.0 lainnya. Mereka adalah para konsumen.

Jadi, PR 2.0 bukan lagi sekadar mengelola jurnalis, tetapi juga mengelola konsumen yang mampu menjadi publisher di dunia maya. Posisi konsumen kini sudah naik pangkat. Mereka tidak lagi sekadar konsumen, tapi juga publisher dan influencer.


STRATEGI MENULIS DI BLOG SEBAGAI SARANA PR

Blog merupakan salah satu pilihan jalan untuk menjalankan tugas PR. Blog sangat up-to-date dan juga dapat selalu di up-date agar informasi dan juga langkah-langkah persuasi dapat terus diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan keadaan, perubahan permintaan atau keinginan (klien), atau berbagai progres yang lain. Namun tetap harus disadari, sebagaimana juga media cetak dan eletronik (radio dan televisi), blog hanyalah alat; hanyalah 'artinya rumah' bagi penyampaian berbagai pesan dan gagasan. Daya persuasinya tetap saja ditentukan oleh kualitas 'isi rumah'. Artinya, daya persuasi serta daya pikat blog (hingga mampu menjalankan perannya sebagai sarana PR yang efektif) tergantung bagaimana cara kita menyajikannya. Dalam konteks PR ini, tergantung bagaimana blog didesain dan bagaimana 'kekuatan' tulisan yang dilansir untuk penyampaian pesan. Dan keduanya saling berkaitan. Sebaik apa pun tampilan sebuah blog, bila tulisannya buruk (hingga pesan yang disampaikan menjadi kabur dan memutus komunikasi), maka blog itu tidak berperan apa-apa dalam pengertian penyampaian pesan PR. Sebaliknya, sebagus apa pun pesan tertulis yang disajikan, bila tampilan blog-nya tidak memikat (atau fitur-fiturnya menyulitkan), maka publik tidak akan tertarik.

Dalam konteks inilah penting dipahami posisi blog yang berada dalam 'tubuh' internet. Secara teoritis, blog audience adalah siapa saja yang bisa mengakses suatu blog. Sebagai definisi, ini tentu terlalu luas untuk dimanfaatkan secara praktis. Maka berdasarkan riset (di Amerika), diketahui bahwa publik di blog umumnya memiliki ciri sebagai berikut:

• Mereka memiliki pesawat TV dan dalam banyak kasus juga memiliki perangkat lunak komputer yang canggih sebagai standar presentasi.
• Mereka merasa nyaman dengan presentasi lewat layar (screen), dan cukup canggih dengan desain dan presentasi.
• Mereka merasa nyaman dengan tayangan suara, gambar dan gerak (motion) secara serempak.
• Mereka terbiasa dengan riset nonlinear, pemrosesan informasi, dan presentasi.
• Mereka tidak membaca secara rinci (detail), tetapi mereka hanya mem-browsing dan men-scan.


KEKUATAN DAN KETERBATASAN MEDIA BLOG

Bagi praktisi PR, setiap media memiliki kekuatan dan keterbatasan masing-masing. Hal serupa juga berlaku untuk Internet. Berikut ini adalah beberapa isu yang akan mempengaruhi penulis PR di blog, dalam menyusun isi dan struktur pesan yang mau disampaikan.


Keterbatasan Layar (Screen Limitations)
Dokumen-dokumen panjang yang menuntut scrolling tidak memenuhi kritia kemudahan diakses. Pilihlah jenis font, ukuran font, spasi baris dan warna, untuk mengurangi kelelahan mata, dan memudahkan dibaca.


KEKUATAN DAN KETERBATASAN MEDIA BLOG (Lanjutan)

Panjang Halaman
Ada beberapa pandangan tentang panjang halaman. Ada yang mengusulkan, format sebaiknya maksimal satu halaman. Jika tulisan lebih panjang, disambung di halaman berikutnya. Namun, ada juga yang kurang suka dengan format beberapa halaman, karena akan meminta waktu download lebih lama. Akan lebih baik jika kita melengkapi dengan hypertext links di awal artikel yang panjang, sehingga pengunjung bisa pergi langsung ke bagian tulisan yang dianggap relevan. Tujuannya adalah untuk memudahkan dan mempercepat dalam menavigasi situs blog tersebut. Dalam konteks Indonesia, di mana banyak orang tidak memiliki sistem operasi dan saluran Internet yang cepat, ada baiknya jika kita membuat file-file berukuran pendek (kecil).

Isyarat Navigasi (Navigation Cues)
Dibandingkan media PR lain, navigasi di blog memberi peluang unik bagi penulis. Media lain memiliki cara presentasi tunggal yang tetap (fixed), dan pembaca harus menerima format itu apa adanya. Sebaliknya, pengguna blog menentukan sendiri jalur yang dilalui di situs bersangkutan. Sedangkan berbagai struktur informasi dimungkinkan tampil secara serempak. Penulisan blog yang baik adalah penulisan yang memudahkan bagi pengunjung untuk menemukan, selain membaca informasi. Hal ini tidak berarti halaman blog atau situs blog harus dipenuhi dengan hypertext links secara tak beraturan. Sebaliknya, desain blog yang efektif menuntut kejelasan bagi pengunjung, di mana mereka bisa menemukan informasi yang mereka butuhkan. Tabel isi, peta situs, dan isyarat navigasi, semua itu membantu pengunjung situs untuk mengetahui di mana posisinya dan ke mana ia harus mencari informasi yang diinginkan.

Links: Berkah Dan Kutukan
Blog pada intinya adalah tentang koneksi. Internal hyperlinks memungkinkan pengunjung untuk pindah ke bagian lain dari teks atau ke halaman lain di situs yang sama. Links lain membawa pengunjung ke situs-situs blog eksternal, untuk mencari tambahan informasi. Gunakan links untuk mengembangkan jumlah informasi yang sanggup Anda sediakan di situs Anda. Links tambahan ini tidak Cuma menyediakan layanan, tetapi secara imollisit juga memberi kredibiltas pada situs Anda.

Misalnya:
Anda mengelola sebuah situs perusahaan air mineral dalam kemasan. Sementara itu, di masyarakat dan media, ada desas-desus yang berkembang bahwa produk air mineral dalam kemasan, tidak semuanya bersih dari kuman atau campuran logam yang berbahaya.

Situs Anda, misalnya, menyediakan layanan links ke situs Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan, atau ke Fakultas Kedokteran UI. Lembaga independen itu telah meneliti dan menegaskan kebersihan dan keamanan produk-produk air mineral dalam kemasan. Hal ini tentunya akan memberi tambahan kredibilitas pada situs perusahaan Anda.

Namun, jika situs Anda menyediakan terlalu banyak links dan informasi, ini akan membingungkan pengunjung. Jumlah links yang bisa Anda tambahkan haruslah dibatasi, sejauh links itu menambah kredibilitas dan memiliki relevansi dengan situs yang Anda kelola. Juga, pertimbangan keefektifan desain halaman, serta pertimbangan ketentuan hukum dalam mengaitkan links-links tertentu.

KEKUATAN DAN KETERBATASAN MEDIA BLOG (Lanjutan)

Ingatlah. Walaupun Anda bisa menyeleksi blog mana yang mau Anda link dengan situs yang Anda kelola, Anda tak bisa mengontrol siapa yang akan me-links situs mereka dengan situs yang Anda kelola. Bukan mustahil, Anda menemukan situs Anda dikaitkan atau diasosiasikan dengan situs lain yang tidak Anda sukai atau Anda anggap tidak pantas. Situs pornografi atau seks bebas, misalnya! Untungnya, banyak search engine telah memberi fasilitas, untuk mengetahui dan menentukan siapa yang telah me-link ke situs Anda.

Kemungkinan-Kemungkinan Multimedia
Blog memungkinkan integrasi seluruh media–teks, visual, audio, gerak, dan animasi- menjadi satu paket. Hal ini menuntut penulis PR untuk untuk mempertimbangkan relevansi, bukan cuma teks, tetapi juga teks dibandingkan dengan format-format lain.

Mengapa Anda harus menuliskan teks pidato CEO perusahaan Anda di blog, jika Anda bisa memperdengarkan suaranya dalam format audio? Mengapa Anda harus menjelaskan sebuah paket perangkat lunak, jika pengunjung situs dapat mencobanya sendiri secara online atau mendownload sebuah contoh peragaan?

Salah satu strateginya adalah menyediakan semua media yang dimungkinkan, sehingga pengunjung dapat mengaksesnya pada saat membutuhkan, dan sejauh kapasitas komputer mereka memungkinkan.

Di titik ekstrem lain adalah Anda justru tidak memberi perlengkapan, kemasan, dan asesoris yang macam-macam di situs Anda. Jadi, formatnya adalah sebanyak mungkin teks, dan sesedikit mungkin grafis. Penyederhanaan tampilan ini akan memudahkan semua pengunjung, untuk mengakses informasi di situs Anda, tanpa takut terhambat oleh kelemahan atau kekurangan kapasitas di komputer mereka.


MENULIS UNTUK BLOG

Menulis untuk blog menuntut para penulis PR untuk sadar tentang kemampuan grafis dari blog, dan tentang rute-rute yang akan dinavigasi oleh pembaca/pengunjung situs. Hal ini semakin memberi penekanan pada pendekatan tim (team approach) dalam penulisan di blog. Para anggota tim akan membawa keterampilan khusus yang berbeda-beda, seperti: pengembangan isi (content), presentasi, produksi, riset dan pengujian, dan tentu saja penulisan.

*Menulis Untuk Situs Blog*
Tuntutan organisasi bagi visibilitas dan kehadiran di blog biasanya berarti bahwa content dari situs blog tersebut akan diprakarsai oleh organisasi. Ini bersifat supply-driven. Pada saat yang sama, ketika pengguna mencari informasi yang mereka butuhkan, penggunaan mereka di blog bersifat demand driven. Adalah tugas penulis PR untuk “mendamaikan” dua posisi itu untuk mengembangkan dan mendukung hubungan yang positif antara organisasi dan publik di blog. Jika situs Anda tidak memberi informasi yang dibutuhkan pengguna, mereka akan mencari dan mungkin akan menemukannya di situs lain, yang informasinya mungkin kredibel dan mungkin juga tidak kredibel, tidak timely (bukan informasi terbaru), dan tidak akurat.


Hal ini menuntut penulis blog untuk mendesain content yang menyediakan one-stop shopping untuk memperoleh informasi, dengan link-link yang Anda perkirakan akan dibutuhkan pengguna, dan yang akan mencerminkan kredibilitas dari situs organisasi yang Anda kelola. Bayangkan home page Anda sebagai katalog sales, yang mengumumkan semua hal yang spesial (content) di halaman depan, dan mengarahkan para pembelanja (pengunjung situs) ke departemen (halaman), di mana mereka bisa memperoleh (membaca) barang-barang (informasi) yang mereka butuhkan.


TOPIK-TOPIK SITUS BLOG

Ada beberapa topik tertentu, yang biasa ditampilkan di situs blog. Masing-masing topik ini mungkin dibagi lagi lebih jauh ke beberapa sub-bab atau halaman tambahan.

Official Material
Materi resmi sebuah organisasi bersifat kritis dan sering kurang diperhatikan. Ini termasuk: nama dan alamat organisasi, pencipta situs, tangal situs itu dibuat, tanggal update terakhir, hak cipta dan pembatasan-pembatasan lain. Penulis PR khususnya harus menghargai informasi-informasi tersebut.

Informasi Rangkuman atau Teaser
Organisasi yang ingin menarik perhatian, atau mengimbau pada audience dalam jumlah besar di blog, boleh mendesain fitur-fitur untuk memuaskan minat mereka. Bagian yang mudah diakses –News; Top Ten…; Mencegah Serangan; atau Untuk Anak-anak, menyediakan titik referensi yang cepat pada audience yang berkomitmen.

Tentang Organisasi
Hal ini akan menantang penulis PR, untuk mengenali kebutuhan dan keinginan para pengunjung situs, dan mengimbangi ini dengan apa yang ingin diceritakan organisasi pada mereka (publik). Walaupun boss Anda mungkin sangat bangga pada 12 pabrik dan pusat distribusi di setiap provinsi, lokasi persisnya mungkin tak terlalu berarti bagi para pengunjung situs. Sebuah peta sederhana akan memberi kesan tentang luasnya jangkauan operasi perusahaan Anda, tanpa memberi rincian yang tak perlu pada pengunjung situs.

Informasi “tentang organisasi” mungkin termasuk: keanggotaan dalam organisasi industri; sejarah singkat, serta deskripsi divisi-divisi, operasi-operasi dan kantor-kantor. Bagian-bagian dengan fokus PR yang bersifat khusus, mencakup: media center, newsroom, dan halaman tentang tanggung jawab sosial perusahaan.

Pendidikan Publik
Blog kini makin banyak digunakan sebagai medium untuk riset. Topik-topik yang bersifat pendidikan (edukasi) cukup bervariasi, mulai dari halaman yang menjelaskan bagaimana cara menanam anggrek sampai cara mengisi formulir pajak, semuanya ada.

Coba pertimbangkan, informasi apa yang bisa diberikan organisasi Anda, yang akan membantu publik. Dengan membuat diri dipandang sebagai sumber informasi, adalah strategi PR yang cerdik.



TOPIK-TOPIK SITUS BLOG (Lanjutan)

Bantuan Online (online help)
Kemampuan memberi bantuan secara online membuat situs blog terkesan user-friendly dan responsif terhadap kebutuhan informasi para pengunjung. Kenali, siapa yang harus dikontak untuk informasi tentang apa, termasuk alternatif cara mengontak, seperti: telepon, nomor fax, dan alamat e-mail.

Online Newsletter
Ini bisa dikontrol dengan password, jika Anda ingin membatasinya hanya untuk karyawan atau pelanggan yang membayar. Terlepas dari soal apakah akses ini bersifat terbuka atau terbatas, ini harus di-update setiap hari agar tampak kredibel. Jika Anda mengarsipkan publikasi-publikasi, pengunjung dapat mengakses semua edisi, lama sesudah versi media cetaknya tak beredar lagi.

Berita (News)
Biasanya terdiri dari siaran-siaran pers dari sebuah organisasi, bagian“news” sering dikatalogkan berdasarkan tanggal dan topik, dan dipisahkan ke dalam opsi saat ini (current) dan arsip. Organisasi-organisasi dengan kontak media yang cukup sering mungkin menyediakan akses terbatas bagi para wartawan, terhadap informasi khusus, seperti: link audio atau video.

Informasi Krisis
Situs blog memungkinkan untuk menyediakan selayaknya, informasi menit-ke-menit dan arahan-arahan, bagi pelayanan darurat, kedokteran, dan teknis. Juga, instruksi-instruksi kepada konsumen; dan link-link ke informasi terkait yang relevan.

Informasi Keuangan
Ini khususnya relevan bagi perusahaan-perusahaan publik. Laporan keuangan (financial statements) lengkap yang disajikan, ternyata lebih rinci ketimbang apa yang diharapkan orang dari sebuah situs blog. Pemanfaatan kapabilitas blog yang lebih baik bisa saja dengan menyajikan laporan keuangan yang telah dirangkum/disimpulkan, kemungkinan dilengkapi dengan grafik dan tabel. Anda juga bisa membuat laporan keuangan komprehensif atau laporan tahunan, yang siap untuk di-download.

Cerita-Cerita Feature
Beberapa organisasi berhasil memanfaatkan daya tarik tulisan feature untuk menarik perhatian pengunjung. Misalnya, pada akhir 1990-an, badan perpajakan Amerika meluncurkan situs blog yang dinamai “The Digital Daily”. Desainnya dibuat sedemikan rupa, agar seperti halaman depan sebuah suratkabar. Isinya di-update setiap hari.

Lead “suratkabar” itu adalah sebuah feature human interest yang pendek. Sajian feature ini bertujuan memberi wajah yang lebih manusiawi, pada lembaga perpajakan yang sering dianggap tak perduli pada kondisi para wajib pajak.

Laporan-Laporan Riset
Seperti juga informasi keuangan, adalah bijaksana jika kita memberikan sebuah rangkuman/kesimpulan, selain laporan lengkap, pada situs laporan riset ini. Sehingga para pengguna dapat mengakses informasi sampai ke tingkatan rincian yang mereka kehendaki.



TOPIK-TOPIK SITUS BLOG (Lanjutan)

Links
Tak perduli, seberapa banyak pun informasi yang Anda sediakan, tampaknya tak mungkin seluruh informasi tentang suatu hal bisa disediakan di satu situs saja. Link ke situs-situs eksternal memberi peluang pada pengunjung, untuk memperoleh informasi yang lebih rinci.

Ketika membuat link ke situs luar, berilah deskripsi atau konteks tentang apa yang bisa diharapkan para pengguna. Yang membuat daftar link Anda bernilai, adalah bahwa Anda sudah membaca, memahami, dan dapat merekomendasikan link-link tersebut. Berilah keuntungan pada pembaca dengan info tentang link-link ini, dan Anda akan memperoleh sejumlah kredibilitas dalam proses tersebut.

Contact Information
Link informasi kontak ke sebuah layar e-mail, untuk mendorong tanggapan segera.

Komentar
Ini dapat ditulis dengan ungkapan lain, seperti: “Tandatangani buku tamu kami,” atau “beritahu kami, apa yang Anda pikirkan.” Mintalah pengunjung untuk memberikan nama dan alamat e-mail mereka, sehingga Anda dapat menyediakan informasi lebih jauh.

Tanggal
“Kebaruan” (currency) adalah penting bagi kredibilitas situs blog. Situs Anda seharusnya memiliki notasi “halaman terakhir kali di-update” di setiap halaman, atau paling tidak sebuah notasi “terakhir kali situs di-update” di home page. Dan usahakan update itu selalu baru.

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)
Pernyataan privasi memberikan informasi pada publik tentang kebijakan situs Anda, terkait dengan pengumpulan data dan penggunaannya. Terlepas apakah Anda secara legal dituntut untuk menyediakannya, secara pendekatan PR, pernyataan privasi itu baik untuk dilakukan.

***
Jelas sudah betapa besar peran blog dalam menunjang kerja dan kinerja public relations. Ia menjadi jalan pilihan lain dalam menyampaikan berbagai pesan, yang di masa depan diyakini akan semakin efektif. Namun tetap harus diingat, blog hanyalah 'alat'. Kekuatan terbesar public relations tetaplah pada bagaimana strategi komunikasi dilakukan dan bagaimana cara menyajikannya.

Di sisi lain, blog sebagai media terbaru public relations bukanlah 'alat' yang sempurna. Blog tetap memiliki kelemahan. Kelemahan utama adalah dehumanisasi—sebagaimana produk-produk kebudayaan modern lainnya. Blog menjadi alat komunikasi pikiran, tanpa sentuhan hubungan hanya antarmanusia. Ini seperti kita berkomunikasi dengan seseorang yang berada dibalik dinding. Suara, wajah, dan gagasan-gagasannya dapat kita terima, namun kontak langsung hubungan antarmanusia tidak terjadi. Padahal itu adalah salah satu peluang terbesar bagi seorang PR untuk menancapkan persuasi atau bahkan pengaruhnya.

Di atas semua itu, blog memang salah satu pilihan terbaik dan praktis dalam menyampaikan pesan-pesan PR.***